Langsung ke konten utama

Manajemen Media Cetak: Struktur Organisasi dan Job Desc

Manajemen Media Cetak: Struktur Organisasi dan Job Desc

Hay bertembung lagi di portal INFORMASI PALING LENGKAP, kali ini penulis akan melakukan pembahasan
"Manajemen Media Cetak: Struktur Organisasi dan Job Desc" secara jelas, marilah perhatikan seutuhnya.

Manajemen Media Cetak - Surat kabar, Tabloid, Majalah.







HARI gini periksa alat cetak? Gak faktual keles! Zaman now mah, online atuh!

Euh.... alokasi saya mah, membahas alat cetak faktual banget, detik ini. Soalnya, saya mengarahkan mata pendidikan publisistik cetak. Jadi, ya... faktual banget alokasi saya mah!

Setelah membahas pengertian publisistik cetak dan jenis-jenisnya, jurnalistik surat kabar, jurnalistik tabloid, dengan jurnalistik majalah, kali ini saya akan periksa manajemen alat cetak. Ini materi pendidikan untuk saya periksa di kelas.

Sebenarnya sih tak bikin baru, tapi update tulisan saya soal manajemen alat cetak yang sudah saya tulis pada buku Jurnalistik Terapan.

Pengertian Manajemen 

Pengertian manajemen (management) berlimpah-ruah di indeks Google. Intinya, manajemen ialah pengelolaan, dari cakap to manage yang artinya mengatur alias mengelola.

Untuk kepentingan praktis --mengelola alat cetak-- saya gunakan "landasan teori" konsep manajemen dari George Robert Terry pada Asas-Asas Manajemen (alih bahasa oleh Winardi, Penerbit Alumni, Bandung, 1986):

“Manajemen ialah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan aksi orang asing yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dengan pengendalian (controlling)."

Formula manajemen Terry dikenal dengan abreviasi POAC:

  1. Planning
  2. Organizing
  3. Actuating
  4. Controlling.


Manajemen Organisasi Media

Manajemen formasi alat cetak ala garis besar dibagi dua bagian:

  1. Bagian Redaksi (Editor Department)
  2. Bagian Pemasaran alias Bagian Usaha (Business Department).

Bagian Redaksi dipimpin oleh Kepala Bagian Redaksi yang disebut Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran dipimpin olek Kepala Bagian Pemasaran alias Usaha yang disebut Manajer Pemasaran alias Pemimpin Usaha. Di arah keduanya ialah Pemimpin Umum (General Manager).

Bagian Redaksi

Bagian Redaksi bertugas menangani kandungan media. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi melambangkan merupakan sisi ideal sebentuk alat alias penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, alias idealisme media.

Di bawah Pemimpin Redaksi adalah para Redaktur (Editor), Reporter dengan Fotografer, Koresponden, dengan Kontributor (wartawan freelance, penulis lepas, kolumnis).

Di Bagian Redaksi biasanya sedia posisi yang disebut Dewan Redaksi alias Penasihat Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dengan orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian.

Ada pula yang disebut Staf Ahli alias Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di bidang keilmuwan definit yang sewaktu-waktu masukan alias pendapatnya sangat dibutuhkan redaksi untuk kepentingan peliputan alias analisis berita.

Bagian asing yang terkait dengan bidang keredaksian ialah Redaktur Pracetak yang membidangi darma Desain Grafis (Setting, Lay Out, dengan Artistik) serta Perpustakaan dengan Dokumentasi.

Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dengan Pengembangan (Litbang) bisa masuk ke bagian Redaksi.

Bagian Pemasaran

Bagian Usaha (Business Department) pada manajemen alat bertugas menyebarluaskan alat massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) alias pemasaran (saling) alat massa.

Bagian ini melambangkan sisi komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dengan promosi dengan sumber pendapatan:

  1. Penjualan alat (oplah)
  2. Penjualan bagian iklan.

Biasanya, bagian pemasaran dipimpin oleh seorang Pemimpin Usaha (Manajer Bisnis/Manajer Pemasaran) yang membawahkan:

  1. Manajer Sirkulasi -- pemasaran dengan distribusi media.
  2. Manajer Iklan -- pemasaran bagian pariwara alias mendatangkan sponsor.
  3. Manajer Promosi -- kemitraan, kerja sama, aksi off-print, kehumasan (public relations).

Level Manajemen

Berikut ini level manajemen formasi berdasarkan konsep levels of management dengan bagian yang sedia pada formasi alat cetak.

Level manajemen alat cetak, seperti manajemen alat asing dengan manajemen formasi pada umunya terdiri dari: Top Management, Middle Management, dengan Lower Management.

1. Top Management



Manajemen puncak alias manajemen tingkat arah di alat cetak terdiri dari:

  1. Pemimpin Umum (General Manager).
  2. Pemimpin Redaksi (Kepala Bagian Redaksi).
  3. Pemimpin Usaha/Manajer Pemasaran (Kepala Bagian Usaha).

2. Middle Management



Manajemen tingkat menengah pada formasi alat cetak terdiri dari:

  1. Redaktur (Editor)
  2. Manajer Sirkulasi
  3. Manajer Promosi
  4. Manajer Iklan

3. Lower Management



Manajemen tingkat bawah pada formasi alat cetak terdiri dari:

  1. Reporter
  2. Fotografer
  3. Layouter/Desain Grafis
  4. Staf Sirkulasi
  5. Staf Promosi
  6. Staf Iklan.


Manajemen Redaksi: Struktur Organisasi



  1. Pemimpin Redaksi (Pemred)
  2. Wakil Pemred (Optional)
  3. Redaktur Pelaksana (Optional)
  4. Redaktur (Editor)
  5. Koordinator Liputan (Optional)
  6. Reporter & Fotografer
  7. Koresponden
  8. Kontributor

Bidang Pendukung Redaksi

  1. Sekretariat Redaksi -- Administrasi, Honor Penulis, Surat-Menyurat.
  2. Perpustakaan dengan Dokumentasi.
  3. Penelitian dengan Pengembangan.


Job Description Manajemen Media Cetak

Berikut ini uraian pekerjaan alias gambaran darma (job description) pada manajemen formasi media.

1. Pemimpin Umum

Ia bertanggung balasan arah keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke pada maupun ke luar.

Ia bisa melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut kandungan penerbitan (redaksional) dengan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan.

2. Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung balasan terhadap mekanisme dengan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari.

Ia layak mengawasi kandungan sarwa rubrik alat jasad yang dipimpinnya. Di suratkabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dengan mengawasi sarwa aksi redaksional.

Ia bertindak sebagai jenderal alias komandan yang perintah alias kebijakannya layak dipatuhi bawahannya. Kewenangan itu dimiliki katena beliau layak bertanggung balasan andaikan peliputan medianya "digugat" pihak lain.

Pemimpin Redaksi juga bertanggung balasan arah penulisan dengan kandungan Tajuk rencana (Editorial) yang melambangkan opini redaksi (Desk opinion).

Jika Pemred berhal menulisnya, lazim pula judul dibuat oleh Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter alias siapa pun dengan seizin dengan sepengetahuan Pemimpin Redaksi yang mampu menulisnya dengan menyuarakan aksioma korannya mengenai suatu masalah aktual.

3. Redaktur

Redaktur (editor) sebentuk penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya ialah melakukan editing alias penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dengan koreksi dokumen yang akan dimuat alias disiarkan.

Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, alias Redaktur Halaman karena bertanggung balasan penuh arah kandungan rubrik definit dengan editingnya.

Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, andaikan rubrik ekonomi, dalam negeri, olahraga, dsb.

4. Redaktur Pracetak

Setingkat dengan Redaktur/Editor ialah Redaktur Pracetak alias Redaktur Artistik.

Ia bertanggung balasan menangani Naskah Siap Cetak (All In Hand/All Up) dari karet redaktur, ialah semua dokumen berita yang sudah diturunkan ke percetakan dengan sudah diset bersih, desain cover dengan perwajahan (tata letak, lay out, artistik), dengan hal-ihwal dini harian dicetak.

Bagian asing di yang berada di bawah pengaturan Redaktur Pracetak ialah Setter alias juruketik naskah. Ia bertugas mengetik dokumen yang akan dimuat.

Ada pula Korektor yang bertugas mengoreksi (membetulkan) dosa ketik pada dokumen yang siap cetak.

5. Reporter

Di bawah karet editor ialah karet Reporter. Mereka melambangkan "prajurit" di bagian redaksi. Mencari berita arkian membuat alias menyusunnya, melambangkan darma pokoknya.

6. Fotografer

Fotografer (wartawan cetakan alias juru potret) tugasnya mengambil goresan peristiwa alias bahan definit yang bernilai berita alias untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat beritawan tulis.

Ia melambangkan mitra kerja yang setaraf dengan beritawan tulisan (reporter). Jika darma beritawan tulis menghasilkan karya publisistik berupa tulisan berita, opini, alias feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic Communications).

Fotografer menyampaikan informasi alias pesan melalui goresan yang beliau potret.

Fungsi cetakan publisistik antara asing menginformasikan (to inform), andal (to persuade), dengan memperlalaikan (to entertain).

7. Koresponden

Selain reporter, alat jasad biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent) alias beritawan daerah, ialah beritawan yang ditempatkan di negara asing alias di kota asing (daerah), di dalam wilayah di mana alat massanya berpusat.

8. Kontributor

Kontributur alias penyumbang naskah/tulisan ala struktural tak tercantum pada struktur formasi redaksi. Ia berpartisipasi di bagian redaksi ala fungsional.

Kontributor terdiri dari:

  1. Penulis Lepas/Penulis Artikel Opini
  2. Kolomnis, biasanya pakar di bidangnya.
  3. Karikaturis/Ilustrator
  4. Wartawan Lepas
  5. wartawan Pembantu

Wartawan Lepas (Freelance Journalist) ialah beritawan yang tak terbalut pada alat jasad tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di alat mana saja, dengan menerima gaji arah tulisannya yang dimuat.

Wartawan Pembantu (Stringer) ialah beritawan bekerja untuk sebentuk perusahaan pers, namun tak menjadi karyawan ajek perusahaan tersebut. Ia menerima gaji arah tulisan yang dikirim alias dimuat.

Manajemen Redaksional: Proses Pemberitaan 

Berikut ini manajemen redaksional alias jalan peliputan (news processing) di alat cetak (surat kabar, tabloid, majalah).

  1. News Planning. Rapat redaksi, penentuan topik, liputan, narasumber, pembagian darma peliputan, penyusunan bujet alias biaya operasional, dll.
  2. News Gathering. Mengumpulkan berita, liputan, reportase, wawancara.
  3. News Writing. Penulisan hasil liputan, penulisan berita alias feature.
  4. News Editing. Penyuntingan dokumen berita oleh redaktur.
  5. News Layouting. Setting, acara letak, desain grafis oleh tim pracetak.
  6. News Printing. Proses percetakan.
  7. News Distributing. Distribusi ke pembaca alias pelanggan. Bagian sirkulasi menyebarkan alat ke agen-agen, distributor, alias pengecer.

Demikian Manajemen Media Cetak dengan formasi alat pada umumnya. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Referensi

  • Jurnalistik Praktis, Asep Syamsul M. Romli; Remaja Rosda Karya, 1998.
  • Jurnalistik Terapan, Asep Syamsul M. Romli; Batic Press, 2001.
  • Jurnalisme Dasar: Luwi Ishwara; Penerbit Buku Kompas, Desember 2005
  • Bagaimana Meliput dengan Menulis Berita untuk Media Massa: Ashadi Siregar dkk, Kanisius 1999.
  • Manajemen Penerbitan Pers: Totok Djuroto. Remaja Rosda Karya, 2000.


Begitulah informasi "Manajemen Media Cetak: Struktur Organisasi dan Job Desc" terimakasih atas kunjungannya.

Butir ini ke dalam kategori Poin ini bersumber dari berbagai Poin yang ada di GOOGLE searcing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Custom Domain: Cara Membuat Blog dengan Nama Domain Sendiri di Blogger Tanpa Blogspot

Cara melaksanakan blog dengan nama domain seorang diri di Blogger, minus ada tambahan cap lingkungan blogspot di belakangnya, dikenal dengan sebutan  Custom Domain .   Misalnya, nama blog asli di Blogger itu romeo .blogspot.com . Nah, kita bisa membarui alamat blog yang panjang itu menjadi  romeo.com , bagaikan blog yang sedang Anda kunjungi ini! Dengan nama daerah sendiri, blog kita jadi kian kredibel, tampak profesional, gak ketahuan gratisnya, bertambah ringkas dan mudah ditulis dan diucapkan, dan akhirnya akan kian SEO Friendly, sehingga kian banyak pengunjungnya!   Banyak lho situs dewan dan  situs berita  sebenarnya blog Blogger, hosting di Blogger, namun "tidak ketahuan" karena di- custom domain  atau memanfaatkan nama domain sendiri.   Bagaimana caranya? Di bawah ini tutorialnya. Cara Membuat Blog dengan Nama Domain Sendiri Berikut ini Cara Membuat Blog dengan Nama Domain Sendiri di Blogger Tanpa Blogspot. Langkah pertama, buat lalu blognya, ar

Busana Presenter TV Wanita: Pake Celana Panjang Deh!!

Hawai'i bertembung semula di laman INFORMASI PALING LENGKAP, Hari ini beta akan menginformasikan " Busana Presenter TV Wanita: Pake Celana Panjang Deh!! " secara tuntas, yuk teliti selengkapnya. Anggota Paskibraka putri saat ini bisa memakai lancingan panjang, bukan lagi rok. Menurut berita , hal itu agar merek leluasa bergerak dalam baris-berbaris. Kebijakan baru ini harus didukung. Setidaknya, kecuali menutip aurat wanita ala lebih baik, tidak hendak ada lagi kejadian "rok melorot" dalam upacara bendera. Kebijakan ini sebaiknya diikuti oleh programmer atau produser acara televisi. Presenter wanita sebaiknya memakai lancingan panjang, agar leluasa, tidak kagok, tidak membuat pemirsa "gagal fokus". Coba lihat presenter tvOne dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis 1 Agustus 2019. Presenter TV wanita terkesan "pamer betis" plus "buka sikit" bagian di arah lutut. Aurat euy!!! Apalagi kalau sang presenter membawakan ac